Penyebab Vagina Jadi Kering dan Cara Mengatasinya, Simak di Sini!
Mengetahui cara merawat miss v dengan baik dan benar tentunya menjadi sebuah informasi penting bagi setiap perempuan. Hal itu bukan tanpa alasan, karena area vagina kerap dihadapkan pada berbagai permasalahan. Ya, salah satunya berupa kondisi vagina yang terasa kering.
Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai penyebab vagina menjadi kering, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Penyebab Vagina Menjadi Kering
Pada kondisi normal, dinding vagina akan tetap terlumasi oleh cairan bening. Dalam hal tersebut, hormone estrogen berperan penting untuk menjaga kadar cairan tersebut. Tak hanya itu, hormone estrogen ini juga berfungsi untuk menjaga lapisan vagina tetap sehat, tebal, dan elastis.
Seiring degan penurunan kadar hormone estrogen, secara otomatis akan mengurangi tingkat kelembapan di area vagina. Menurut informasi yang didapat, kondisi kering pada vagina merupakan gejala umum menopause yang hampir satu dari setiap perempuan mengalamina saat sedang menjalani proses tersebut.
Baca juga: Rekomendasi Parfum Wanita Terbaik 2023
Bukan hanya itu, kadar estrogen yang menurun juga bisa disebabkan oleh beberapa factor seperti berikut:
- Melahirkan dan menyusui
- Radiasi atau kemoterapi untuk kanker
- Operasi pengangkatan indung telur
Adapun mengenai penyebab lain yang membuat vagina menjadi kering, yakni adanya gangguan autoimun yang menyerang sel di dalam tubuh. Kondisi vagina yang kering tentunya terasa sangat tidak nyaman karena bisa menimbulkan beragam reaksi, seperti gatal, rasa panas, dan rasa sakit saat berhubungan intim.
Jika mengalami kondisi yang seperti demikian, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan vagina untuk mengetahui kemungkinan adanya penipisan atau kemerahan. Bahkan dokter juga akan memeriksa apakah terjadi infeksi di saluran kemih atau vagina.
3 Cara Mengatasi Vagina yang Kering
1. Menggunakan Ring
Dalam pemeriksaan, biasanya dokter akan memasukkan ring atau cincin yang bertekstur lembut ke dalam vagina. Ya, alat tersebut berfungsi untuk melepaskan aliran estrogen secara langsung ke jaringan. Tak hanya digunakan sekali saja, bahkan ring tersebut harus diganti setiap tiga bulan sekali.
2. Menggunakan Tablet
Selain ring, cara pengobatan vagina yang kering juga bisa menggunakan tablet. Nah, tablet ini nantinya akan dimasukkan ke dalam vagina dalam sekali sehari selama dua minggu pertama pengobatan. Jika sudah demikian, kita hanya perlu melakukannya sebanyak dua kali dalam seminggu hingga dirasa tidak membutuhkannya lagi.
3. Menggunakan Krim
Pada metode pengobatan yang terakhir, terdapat sebuah krim yang akan dioleskan pada vagina setiap hari selama 1 – 2 mingguan. Setelah itu, kurangi pemakaiannya menjadi satu hingga tiga sekali dalam seminggu sesuai dengan arahan dari dokter.
Perlu digaris bawahi, bahwa setiap produk estrogen bisa menimbulkan beragam efek samping, seperti pendarahan vagina hingga rasa nyeri di bagian payudara. Adapun salah satu produk estrogen yang harus dihindari, yakni bernama estrogen topical.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena produk estrogen tersebut dapat meningkatkan risiko kanker payudara, kanker endometrium, hingga pendarahan vagina atau bagi ibu hamil dan menyusui.
Satu poin penting lagi yang jangan sampai dilupakan, ketika vagina terasa kering maka usahakan untuk menghindari penggunaan douche, bubble bath, sabun beraroma kuat, dan lotion di area vagina yang sensitive. Mengapa demikian?
Pasalnya, penggunaan produk-produk tersebut justru akan semakin memperburuk tingkat kekeringan pada area vagina lho!
Baca juga: 5 TANDA MENOPAUSE YANG MIRIP KEHAMILAN
Sumber: https://hariancewek.com/